• Dukungan
    • Laporan ekonomi

Memahami negara-negara ASEAN dan bagaimana menangkap peluang dengan cepat

  • Artikel

The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) didirikan pada tahun 1967 semula beranggotakan Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Singapura. Keanggotaannya bertambah seiring waktu hingga mencakup lima negara tambahan: Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam serta Papua Nugini sebagai pengamat.

Berkat percepatan pertumbuhan ekonomi di kawasan ini, ASEAN telah tumbuh menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia dengan PDB gabungan sebesar US$ 2,9 miliar. Kemajuan diperkirakan akan terus berlanjut karena beberapa negara anggota Vietnam, Kamboja, Myanmar, dan Laos khususnya secara perlahan memperkuat posisi baru dalam rantai pasokan manufaktur, karena meningkatnya jumlah populasi dan biaya upah yang relatif lebih rendah. Dinamika perdagangan global memberikan peluang akan memberikan keuntungan pada negara-negara ASEAN, karena perusahaan manufaktur yang saat ini melakukan produksi di China mencari opsi yang lebih murah dan mulai mencari diversifikasi dalam sumber daya dan pemasok. Terutama, pembuat komponen otomotif di Thailand, produsen elektronik di Malaysia dan produsen furnitur di Indonesia semuanya mengalami peningkatan.

Enam perjanjian bilateral perdagangan bebas (FTA) saat ini mengikat negara-negara anggota ASEAN dengan para mitra di Asia — Jepang, Korea Selatan, Cina, India, Selandia Baru, dan Australia. The Regional Comprehensive Economic Partnership(RCEP), yang melibatkan enam negara dan blok regional yang sama, memiliki potensi untuk secara signifikan meningkatkan fasilitasi perdagangan dan akses pasar di seluruh Asia. Tetapi pelaksanaan masih jauh dari kenyataan, dan para ahli mengatakan kemungkinan akan ditandatangani hanya dalam 12-18 bulan ke depan. Untuk saat ini, upaya integrasi akan dipertahankan di bawah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), FTA dasar dari kawasan yang menyerukan pergerakan bebas barang, jasa, investasi, modal, dan tenaga kerja.

Namun ASEAN masih memiliki ruang untuk meningkat dalam hal kesiapan untuk perubahan teknologi. Peningkatan terus terjadi pada kecepatan yang tidak sama di seluruh negara anggota, yang dapat menghambat kekompakan dan berpotensi menimbulkan masalah kompetitif. Sebagai contoh, tingkat penetrasi internet di Malaysia adalah 86% tetapi di Laos penetrasi hanya sekitar 26%, menyajikan ketimpangan peluang untuk setiap warga negara. Di antara anggota ASEAN, Singapura adalah satu-satunya negara yang mencapai sepuluh besar pada Peringkat Kesiapan Teknologi EIU, bersama-sama dengan Australia dan Swedia berada di tempat pertama dalam indeks dan melampaui negara-negara ASEAN terdekat berikutnya dengan lebih dari 20 level.

Ingin mengetahui lebih banyak? Klik dan telusuri setiap negara

Country Snapshot Indonesia

Country Snapshot Malaysia

Country Snapshot Philippines

Country Snapshot Singapore

Country Snapshot Thailand

Country Snapshot Vietnam

Di HSBC, kami memiliki pengalaman lebih dari 130 tahun dalam menghubungkan bisnis ke ASEAN. Dengan solusi trade dan treasury kami yang telah memenangkan penghargaan dan lebih dari 200 lokasi di ASEAN termasuk Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Filipina, kami dapat menghubungkan Anda.

HSBC Contact

Hubungi kami

Bicara, telepon atau buat perjanjian